inilah.com/Nury Sybli
TERKAIT
INILAH.COM, Jakarta - Sukses Indonesia sebagai juara umum SEA Games 2011 menjadi cerita manis dari sisi gelap pelaksanaan hajatan akbar kawasan Asia Tenggara ini. Apalagi kalau bukan soal skandal suap Wisma Atlit Jakabaring. Siapa bakal jadi tersangka baru?
Selama pelaksanaan Sea Game 2011 pada 11-22 November 2011, bau amis skandal suap wisma atlit ditutup rapat-rapat. Seperti janjian, baik KPK maupun pers selama 11 hari lamanya itu tak sedikitpun menyinggung soal karut-marut sea game dan pelaksanaannya.
Anggota Komisi X DPR Reni Marlenawati mengatakan dari target tiga sukses dalam penyelenggaraan SEA Games di Palembang dan Jakarta, hanya satu target yang tercapai yakni sukses prestasi. "Sedangkan dari penyelenggaraan masih terdapat kekurangan beberapa hal yang harus diperbaiki," kata Reni melalui BlackBerry Messenger (BBM) kepada INILAH.COM di Jakarta, Rabu (23/11/2011).
Seperti diketahui, pembangunan Wisma Atlet Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, menyeret sejumlah nama yang terlibat suap. Mulai dari mantan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharram, mantan Direktur Marketing Mindo Rosalina Manulang, mantan Direktur Marketing PT Duta Graha Indah (DGI) M El-Idris. Ketiganya telah divonis oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.
Adapun bekas Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin dalam waktu dekat berkas pemeriksaannya akan dilimpahkan ke pengadilan alias P21. Sedangkan sejumlah nama yang telah diperiksa KPK dari kalangan DPR yakni Angelina Sondakh (Fraksi Partai Demokrat) dan I Wayan Koster (Fraksi PDI Perjuangan). Keduanya berasal dari Komisi X DPR RI.
Anggota Komisi Hukum DPR dari Fraksi PKS Aboe Bakar al-Habsy meminta agar KPK segera menuntaskan pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat dalam skandal wisma atlit Jakabaring, Palembang. "Saat ini sudah tidak lagi ada halangan untuk melakukan penyidikan," cetusnya.
Dia menyebutkan kasus Wisma Atlit telah menjadi kasus besar dan menjadi perhatian publik. Oleh karenanya, dia mendesak agar KPK tidak berlama-lama untuk menuntaskan perkara tersebut. "Jangan kelamaan, nanti keburu barang buktinya hilang dan kasusnya menjadi busuk," tandasnya.
Pelaksaan SEA Games yang mentasbihkan Indonesia sebagai juara umum tak lantas mengabaikan perkara yang diduga melibatkan banyak aktor dari kalangan partai politik. Di akhir masa jabatan KPK, tidak salah jika lembaga pimpinan Busyro Muqoddas itu memberikan kejutan kepada publik terutama dalam kasus skandal wisma atlit. [mdr]
Selama pelaksanaan Sea Game 2011 pada 11-22 November 2011, bau amis skandal suap wisma atlit ditutup rapat-rapat. Seperti janjian, baik KPK maupun pers selama 11 hari lamanya itu tak sedikitpun menyinggung soal karut-marut sea game dan pelaksanaannya.
Anggota Komisi X DPR Reni Marlenawati mengatakan dari target tiga sukses dalam penyelenggaraan SEA Games di Palembang dan Jakarta, hanya satu target yang tercapai yakni sukses prestasi. "Sedangkan dari penyelenggaraan masih terdapat kekurangan beberapa hal yang harus diperbaiki," kata Reni melalui BlackBerry Messenger (BBM) kepada INILAH.COM di Jakarta, Rabu (23/11/2011).
Seperti diketahui, pembangunan Wisma Atlet Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, menyeret sejumlah nama yang terlibat suap. Mulai dari mantan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharram, mantan Direktur Marketing Mindo Rosalina Manulang, mantan Direktur Marketing PT Duta Graha Indah (DGI) M El-Idris. Ketiganya telah divonis oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.
Adapun bekas Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin dalam waktu dekat berkas pemeriksaannya akan dilimpahkan ke pengadilan alias P21. Sedangkan sejumlah nama yang telah diperiksa KPK dari kalangan DPR yakni Angelina Sondakh (Fraksi Partai Demokrat) dan I Wayan Koster (Fraksi PDI Perjuangan). Keduanya berasal dari Komisi X DPR RI.
Anggota Komisi Hukum DPR dari Fraksi PKS Aboe Bakar al-Habsy meminta agar KPK segera menuntaskan pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat dalam skandal wisma atlit Jakabaring, Palembang. "Saat ini sudah tidak lagi ada halangan untuk melakukan penyidikan," cetusnya.
Dia menyebutkan kasus Wisma Atlit telah menjadi kasus besar dan menjadi perhatian publik. Oleh karenanya, dia mendesak agar KPK tidak berlama-lama untuk menuntaskan perkara tersebut. "Jangan kelamaan, nanti keburu barang buktinya hilang dan kasusnya menjadi busuk," tandasnya.
Pelaksaan SEA Games yang mentasbihkan Indonesia sebagai juara umum tak lantas mengabaikan perkara yang diduga melibatkan banyak aktor dari kalangan partai politik. Di akhir masa jabatan KPK, tidak salah jika lembaga pimpinan Busyro Muqoddas itu memberikan kejutan kepada publik terutama dalam kasus skandal wisma atlit. [mdr]
No comments:
Post a Comment